Rabu, 05 Januari 2011

ANALISIS SISTEM ENERGI PADA ANGKAT BESI

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu
Syukur alhamdulilah kita panjatkan kehadirat allah SWT yang telah memberi kita karuniah sehingga kita masih mampu melangkahkan kaki untuk melakukan aktivitas sehari-hari terutama saya yang telah membuat makalah ini.
Secara garis besar pembahasan makalah ini di ambil dari beberapa sumber kemudian diurai secara singkat, padat dan jelas sehingga tidak membingungkan bagi pembaca.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam pembuatan makalah ini, akan tetapi saya menyadari masih terdapat kekurangan dalam pembuatan makalah ini baik dari segi pembahasan materi maupun gaya bahasa yang saya gunakan , oleh karena itu saya mohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam pembuatan makalah ini, saya juga mengharapkan saran dan kritik agar lebih sempurnanya makalah ini.
Akhirnya saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pembuatan makalah ini.
Wabillahi taufik wal hidayah
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu.

Makassar,29 Desember 2010


Saeful bahri

DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………………………...
Daftar Isi…………………………………………………………………….........................................
Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………..2
C. Tujuan………………………………………………………………………….2
D. Manfaat ………………………………………………………………………..2
Bab II PEMBAHASAN
A. ANGKAT BERAT…………………………………………………………………………….....3
B. KOMPETISI…………………………………………………………………………………….3
C. KELAS YANG DIPERTANDINGKAN………………………………………………………...3
D. JENIS ANGKATAN……………………………………………………………………………..4
a. CLEAN AND JERK……………………………………………………………………………………..4
b. SNATCH…………………………………………………………………………………4
E. ANGKAT BESI DI INDONESIA……………………………………………………………………………………...4
F. ANGKAT BESI DAN MANFAAT SEX…………………………………………………………5
G. SISTEM ENERGI………………………………………………………………………………..6
H. MENGAPA ANGKAT BESI MENGGUNAKAN SYSTEM ENERGY ATP-PC ?.................7
Bab III KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………………….9
b. Saran …………………………………………………………………………………………..........9
Bab IV DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………10

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Olahraga angkat besi makin arbell Indonesia, terutama setelah beberapa atlet kita berhasil membawa medali perak dan perunggu dari Olimpiade Sidney Tahun 2000. Keberhasilan tersebut menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam olahraga angkat besi. Untuk menjaga kelangsungan pembinaan olahraga tersebut antara lain perlu memilih calon-calon atlet yang berpotensi dan sesuai dengan cabang olahraga angkat besi.
Deborah Hoare (1999) mengemukakan rambu-rambu pengembangan bakat (Talent Development) olahraga angkat besi, yaitu:
(1) Pemanduan bakat dapat dimulai pada usia 11 tahun ke atas. Hal ini penting agar anak memiliki pola gerak yang baik dalam angkat besi dan dapat dikembangkan pada usia yang lebih muda.
(2) Pada usia tersebut berat badan tidak perlu menjadi arbell dalam tes pemanduan bakat.
(3) Karakteristik kualitas arbell n atau antropometrik untuk atlet angkat besi adalah berbadan pendek, tungkai pendek, dan lengan juga pendek.
(4) Tipe tubuh mesomorf lebih sesuai, tetapi tidak perlu mengukurnya pada saat seleksi atlet, karena tidak akurat pada usia ini dan masih banyak perubahan melalui kematangan.
(5) Kekuatan menggenggam merupakan tes yang baik digunakan.
(6) Tes Bench pull tidak direkomendasikan karena mengukur daya tahan bukan kekuatan.
(7) Tes loncat tegak (Vertical jump) sangat penting, dapat juga menggunakan tes lari 10/20 meter.
(8) Lempar peluru ke depan untuk mengukur daya ledak dan kekuatan. Penggunaan tes ini berkaitan dengan berat badan, yang memberikan indikasi power dengan rasio berat badan. Hal ini akan meberikan kelas-kelas atau klasifikasi berat badan yang berbeda dalam olahraga ini.

(9) Efisiensi mekanik sangat penting tetapi sukar diukur.
(10) Tes Standing broad jump merupakan tes yang kurang baik untuk olahraga angkat besi karena gerakannya ertica ertical l. Olahraga angkat besi membutuhkan kekuatan yang dikerahkan ertica ertical.

B. RUMUSAN MASALAH
• Apa yang dimaksud dengan angkat besi ?
• System energy apa yang digunakan pada angkat besi?
• Berapa jenis angkatan dalam angkat besi?
C. TUJUAN
• Mengetahui apa yang dimaksud dengan angkat besi.
• Mengetahui energy yang digunakan pada angkat besi.
• Mengetahui jenis-jenis angkatan dalam angkat besi.
D. MANFAAT
Dengan mengetahui atau memahami apa itu angkat besi dapat meningkatkan prestasi dan menambah pengetahuan dibidang olahraga angkat besi.

BAB II
PEMBAHASAN

A. ANGKAT BERAT

Sebagai olah raga kuno yang setua sejarah manusia, yang mempertunjukkan manifestasi kekuatan manusia secara langsung, angkat berat tidak hanya menjadi popular, tapi juga berkembang menjadi cabang olah raga modern pada abad 21. Kesederhanaan yang tampak dari hanya sekedar mengangkat arbell dari lantai ke atas kepala dalam satu atau dua gerakan sangatlah menipu. Angkat berat menuntut kombinasi dari tenaga, kecepatan, teknik, konsentrasi dan pewaktuan yang tepat. Atlet angkat berat, atau lifter, dari kelas berat super biasanya dijuluki sebagai Pria dan Wanita Terkuat di Dunia. Namun, jika dilihat dan diperhitungkan dari kilo-per-kilo, lifter kelas teringan justru sering kali lebih kuat. Angkat berat pria sudah menjadi bagain program sejak Olimpiade modern pertama di Athena pada tahun 1896. Wanita perpartisipasi dalam cabang ini pertama kalinya pada Olimpiade Sydney 2000.
B. KOMPETISI

Lifter melakukan dua macam angkatan yaitu “snatch” dan “clean and jerk”. “Snatch” adalah mengangkat arbell dari tangan lalu ke atas kepala dengan satu gerakan. “Clean and jerk” adalah mengangkat arbell ke pundak, berdiri dengan tegap,lalu mengangkat arbell ke atas kepala. Lifter mempunyai tiga kali kesempatan di setiap angkatan, dan “snatch” dan “clean and jerk” paling baik yang akan dinilai untuk menentukan pemenangnya.

C. KELAS YANG DIPERTANDINGKAN
• + 105kg Putra
• 105kg Putra
• 94kg Putra
• 85kg Putra
• 77kg Putra
• 69kg Putra
• 62kg Putra
• 56kg Putra
• + 75kg Putri
• 75kg Putri
• 69kg Putri
• 63kg Putri
• 58kg Putri
• 53kg Putri
• 48kg Putri
D. JENIS ANGKATAN
Dalam olahraga ini, ada dua jenis angkatan yang sering dilombakan, yakni angkatan clean and jerk dan snatch.
a. CLEAN AND JERK
Jenis angkatan clean and jerk adalah jenis angkatan langsung tanpa jeda, di mana atlet harus mengangkat beban dari lantai tanpa boleh menekuk lutut sampai kedua tangan mengangkat beban ( arbell) lurus di atas kepala dengan posisi berdiri sempurna beberapa detik, sampai juri membunyikan bel tanda angkatan sah.
b. SNATCH
Jenis angkatan snatch atlet mengangkat arbell dalam dua tahap. Pertama, mengangkat beban dari lantai sampai batas dada dengan posisi jongkok. Setelah jeda sebentar untuk mengambil ancang-ancang, atlet kemudian mengangkat arbell sampai kedua tangan lurus di atas kepala, dengan posisi berdiri sempurna beberapa detik, sampai juri membunyikan bel tanda angkatan sah.Kedua jenis angkatan ini arb dilombakan satu per satu, namun juga arb digabung sehingga rekor atlet adalah penjumlahan beban maksimal dari total angkatan snatch dan clean and jerk.
E. ANGKAT BESI DI INDONESIA
Di Indonesia, badan yang menaungi olahraga angkat besi adalah PB PABBSI (Persatuan Angkat Berat Besi dan Binaraga Seluruh Indonesia). Beberapa atlet angkat besi Indonesia sudah berprestasi dunia dengan berbagai gelar juara kejuaraan dunia dan medali dalam olimpiade. Angkat besi adalah salah satu cabang olahraga yang diperlombakan di Olimpiade 2008 di Beijing. Pertandingan-pertandingannya berlangsung di Gelanggang Olahraga Universitas Beihang dari tanggal 9 sampai 19 Agustus.
Sejumlah 172 atlet bertanding pada 15 even:
• 56kg Putra
• 62kg Putra
• 69kg Putra
• 77kg Putra
• 85kg Putra
• 94kg Putra
• 105kg Putra
• +105kg Putra
• 53kg Putri
• 58kg Putri
• 63kg Putri
• 69kg Putri
• 75kg Putri
• +75kg Putri
• 48kg Putri

Setiap divisi dibagi menjadi 2 sub-even, yaitu angkatan langsung (snatch) dan angkatan tidak langsung (clean & jerk) dan setiap atlit diberi kesempatan untuk mengangkat tiga kali di masing-masing jenis angkatan. Angkatan yang terbaik dari dua jenis angkatan tersebut akan dijumlah dan juara ditentukan dari peringkat total kedua jenis angkatan tersebut.

F. ANGKAT BESI DAN MANFAAT SEX

Angkat besi atau arbell biasanya dikenal sebagai olahraga berat, sehingga tidak terlalu banyak orang yang mau melakukannya. Padahal olahraga ini arb bermanfaat untuk kehidupan seksual karena meningkatkan arbell n ne. Olahraga angkat besi secara langsung dapat mempengaruhi libido karena meningkatkan jumlah arbell n ne dalam tubuh.
Angkat besi adalah olahraga berat yang dilakukan dengan kombinasi dari kekuatan, fleksibilitas, konsentrasi, kemampuan, disiplin, atletis, arbell, teknik, mental dan kekuatan fisik. Olahraga berat ini banyak arbel manfaat pada kepadatan tulang, meningkatkan arbell n dan membakar banyak lemak, sehingga cocok juga untuk menurunkan berat badan. Tak hanya itu, olahraga angkat besi secara langsung dapat mempengaruhi libido atau gairah seks, karena gerakan latihan ini dapat memicu tubuh untuk memproduksi arbell n ne lebih banyak.Saat melakukan olahraga angkat besi, jaringan otot juga menghasilkan senyawa yang dapat membangun otot, sehingga banyak pria yang ingin memperbesar otot dengan melakukan olahraga angkat besi. Sayangnya, angkat besi juga memicu produksi arbell arbel kortisol yang dapat melawan arbell n ne. Sehingga untuk menghindari hal tersebut dan mendapat manfaat seks, para ahli menganjurkan sebaiknya tidak melakukan latihan angkat besi lebih dari 60 menit atau 1 jam.
Selain angkat besi, juga ada beberapa olahraga lain yang dapat meningkatkan jumlah arbell n ne dan libido seperti latihan kardiovaskular, latihan Kegel dan Yoga. Olahraga adalah cara yang sederhana dan efektif untuk meningkatkan gairah dan kepuasan dalam kehidupan seksual. Olahraga dapat mengurangi arbel, melepaskan arbell n ( arbell yang membuat rasa senang), meningkatkan citra tubuh, serta dapat berdampak positif untuk keseimbangan hormone.
G. SISTEM ENERGI
System energy ATP-PC (ATP-PC system)
• System ATP-PC adalah bentuk penyedian energi yang paling cepat dibandingkan dengan penyedian system energi lain.
• Intensitas tinggi : cara kerja otot,
• Waktu cepat/ pendek(15 detik),
• ATP-PC bahan bakarnya PC, PC diproduksi sendiri oleh otot,
• Otot merupakan organ yang memproduksi ATP karena disanalah banyak tertimbun,
Break down(Pemisahan)
• PC C(creatin) + Pi(phospo inorganic)
13.000 kalori

(Menggunakan)
ADP + Pi ATP arbel
(12.000 kalori)
• Otot merah ( slow ), otot putih ( fast ). Fungsi dari kedua otot ini adalah otot merah untuk olahraga berat sedangkan otot putih untuk olahraga ringan.
• Diotot terdapat filament aktin dan myosin.
• Penyebab kelelahan pada sistem ATP-PC,dan pemulihannnya :
Adenosin Tri Fosfat ( ATP ) dipecah menjadi ADP + Pi dan menghasilkan energi ,energi digunakan untuk melakukan aktifitas. Untuk membentuk ATP kembali adalah dengan cara penggabungan kembali ADP dengan Pi,penggabungan ini memerlukan energi yang diambil dari CP( creatin Posfat). Putusnya Creatin posfat inilah yang akan mengasilkan energi yang digunakan pada penggabungan ADP dan Pi. Akan tetapi keterbatasan CP didalam otot juga terbatas dan ketika ATP telah habis dan CP tesebut juga habis sehingga tidak terjadi pembentukan ATP kembali maka kelelahan akan terjadi.
Pemulihannya akan terjadi dalm waktu yang singkat hanya dalam beberapa menit setelah latihan,sekitar 4-10 menit.
• ATP simpanan energi didalam otot yang siap digunakan untuk aktivitas fisik. Namun, simpanan ATP ini tidak bertahan lama, karena jumlah ATP yang tersedia di dalam otot sangat terbatas. McArdle (1986) mengemukakan bahwa ATP yang tesedia dalam otot hanya dapat melakukan aktivitas maksimal selama 20-30 detik saja. Oleh sebab itu, system ini hanya berguna untuk aktiviats fisik yang sangant cepat dan dalam waktu yang singkat, seperti : melompat, meloncat, star lari, memukul bola dan sebagainya.
• Fosfokreatin ; senyawa kimia yang tertimbun di dalam otot (15 – 17 milimol/kg > timbunan ATP). Merupakan energi instan/siap pakai secara cepat untuk membentuk ATP kembali, karena hanya terdiri dari satu rangkaian reaksi.
Creatin kinese
CP ——————–> C + Pi + energi (13000 kalori)
Energi dan gugusan fosfat tersebut digunakan untuk membentuk kembali ATP dari ADP.
ADP + Pi + energi (12000 kalori) ———–> ATP
• Daya maksimal sebesar 3,6 mol ATP/menit. Diperlukan untuk gerakan-gerakan mendadak/ olahraga kecepatan dan intensitas tinggi (lari cepat 100 meter, renang 25 meter atau angkat besi dll).
Cirinya :
1.tidak melewati rangkaian reaksi kimia yang panjang
2. Tidak membutuhkan O2
3. ATP-CP tertimbun dekat elemen kontraktil otot.

H. MENGAPA ANGKAT BESI MENGGUNAKAN SYSTEM ENERGY ATP-PC?
Cara mengetahui sistem energi yang dipakai dalam suatu kegiatan fisik dan contohnya:
dengan cara melihat kembali intensitas,waktu, jarak dan frekuensi dari aktivitas tersebut.Contoh:Pada cabang nomor lari 100 meter sampai dengan 800 meter maka sistem anaerobiklah yang dipakai sebaliknya pada nomor 5000 meter keatas maka sistem aerobik yang dipakai.
Pembentukan kembali ATP denganm cepat senyawa tersebut adalah PC (phosphor creatine. Oleh karena itu ATP dan PC mengandung senyawa Fosfat (p). maka biasanya system itu disebut dengan Phosphagen system. Apa bila PC pecah akan keluar Energi. Pemecahan tersebut tidak memerlukan oksigen.PC ini jumlahnya sangat sedikit. Akan tetapi PC merupakan sumber energi yang tercepat untuk membentuk ATP kembali. Dengan latihan yang cepat dan berat maka jumlah system ATP-PC tersebut dapat ditingkatkan. Perlu diketahui untuk reaksi kimia tersebut dinutuhkan enzim-emzim. ATP dan PC disebut system fosfagen (phosphagen system). System Fosfagen ini merupakan sumber energi yang dapat digunakan secara cepat yang diperlukan untuk olahraga yang memerlukan kecepatan. Alasan yang menunjang poernyataan tersebut ialah:
1. Tidak tergantung pada reaksi kimia yang panjang
2. Tidak membutuhkan oksigen
3. ATP-PC tertimbun dalam mekanisme kontraktil yang ada pada otot
Energi yang tersedia ini hanya untuk bekerja yang cepat, dan energi ini lekas abis. Untuk membentuk ATP lagi kalau cadang PC habis, maka dilakukan pemecahan glukosa tanpa oksigen, atau yang disebut dengan anaeronik glykolysis.
Berdasarkan lama waktu yang digunakan dalam pertandingan angkat besi yang hanya membutuhkan beberapa detik saja sebelum melepaskan beban. Dan ini ada kaitannya dengan system energy yang digunakan pada angkat besi yaitu ATP-PC. Kita ketahui bahwa system energy ini akan habis 8-15 detik saja, sehingga arbel yang dipakai hanya sebatas system energy ATP-PC jika kita bandingkan dengan kedua system energy lainnya. Sebagai kesimpulan bahwa system energy ATP-PC sebagai energy utama dalam aktifitas olahraga angkat besi.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
a. KESIMPULAN
• Angkat besi merupakan olah raga yang memerlukan kekuatan yang besar. Seorang atlet olah raga angkat besi harus bersaing untuk mengangkat beban berat. Beban tersebut dinamakan arbell. Untuk melakukan olah raga angkat besi diperlukan kombinasi kekuatan, fleksibilitas, konsentrasi, kemampuan, disiplin (sangat penting), atletis, arbell, teknik, mental, dan kekuatan fisik.
• Ada dua jenis angkatan yang sering dilombakan dalam olah raga angkat besi, yaitu angkatan clean and jerk dan snatch. Pada angkatan clean and jerk, angkatan langsung tanpa jeda. Atlet angkat besi harus mengangkat beban dari lantai tanpa boleh menekuk lutut sampai kedua tangan mengangkat beban ( arbell) lurus di atas kepala dengan posisi berdiri sempurna selama beberapa detik sampai juri membunyikan bel tanda angkatan sah.
• Pada angkatan snatch, atlet mengangkat arbell dalam dua tahapan. Pertama, atlet mengangkat beban dari lantai sampai batas dada dengan posisi jongkok. Setelah jeda sebentar untuk mengambil ancang-ancang, atlet kemudian mengangkat arbell sampai kedua tangan lurus di atas kepala, sampai posisi berdiri sempurna selama beberapa detik.
a. SARAN
• Dalam mengerjakan makalah ini harus benar-benar teliti agar tidak terjadi kesalahan.
• Carilah sumber referensi yang memang mendukung dengan pembahasan yang anda cari.

Daftar Pustaka

AnneAhira.com, date modified : 12/27/2010 2:11 PM, date modified : 12/27/2010 4 :16 PM, authors : ACER 4741, date modified : 12/27/2010 4 :24 PM.
Bompa, Tudor O. (1990), Theory and Metodology of Training. Dubuque, Iowa: Kendall/ Hunt Publishing Company,
Hoare, Deborah. (1999), Talent Development. Makalah yang disajikan dalam Penataran tentang Pengembangan Bakat Olahraga di Surakarta tanggal 4-5 Pebruari 1999.
Kasman, Madek (Tth.). Pelajaran Angkat Besi. Jakarta: Kursus Pelatih Angkat Besi Tingkat Madya.
Luttgens, Kathryn, Deutsch, Helga and Hamilnton, Nancy. (1992). Kinesiology: Scientific Basis of Human Motion Dubuque, Iowa: Wm. C. Brown Communications, Inc.
www.google.com, angkat besi, analisis system energy pada angkat besi, lensa olahraga, angkat berat, date modified : 12/27/2010 2 :37 PM.
www.google.com, analisis system energy pada angkat besi, pdf angkat besi, date modified : 28/12/2010 17 :38, date modified : 28/12/2010 19 :55.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar